Minggu, April 19, 2009

BALADA CINTA DUA ANAK MANUSIA



















Dalam buku Serial Cinta, Anis Matta menuliskan;

Iman itu laut, cintalah ombaknya....
Iman itu api, cintalah panasnya.....
Iman itu angin, cintalah badainya.....
Iman itu salju, cintalah dinginnya....
Iman itu sungai, cintalah arusnya.....

Iman hanyalah kumpulan keyakinan semu dan beku, tanpa nyawa tanpa gerak, tanpa daya hidup tanpa daya cipta, kecuali ketika ruh cinta menyentuhnya..

Seperti itulah cinta bekerja dalam diri pemuda ahli ibadah itu. Kejadiannya diriwayatkan Al-Mubarrid dari Abu kamil, dari Ishak bin Ibrahim dari Raja bin Amr Al Nakha'i. Seorang pemuda Kufa yang dikenal ahli ibadah suatu saat jatuh cinta dan tergila-gila pada seorang gadis. Cintanya berbalas. Gadis itu sama gilanya. Bahkan katika lamaran sang pemuda ditolak karena sang gadis telah dijodohkan dengan saudara sepupunya, mereka tetap nekad, ternyata. Gadis itu bahkan menggoda kekasihnya : "Aku datang padamu, ata kuatur cara supaya kamu bisa menyelinap ke rumahku". Itu jelas jalan syahwat.

"Tidak! Aku menolak kedua pilihan itu. Aku takut pada neraka yang nyalanya tak pernah padam!". Itu jawaban sang pemuda yang menghentak sang gadis. Pemuda itu memenangkan iman atas syahwat dengan kekuatan cinta. "Jadi dia masih takut pada Allah? ", gumam sang gadis. Seketika ia tersadar dan dunia tiba-tiba jadi kerdil di matanya. Ia pun bertaubat dan kemudian mewakafkan dirinya untuk ibadah. Tapi cintanya pada sang pemuda tidak mati. Cintanya berubah jadi rindu yang mengelana dalam jiwa dan doa-doanya. Tubuhnya luluh lantak didera rindu. Ia mati, akhirya.
Sang pemuda terhenyak. Itu mimpi buruk. Gadisnya telah pergi membawa semua cintanya.

Maka kuburan sang gadislah tempat ia mencurahkan rindu dan do'a-do'anya. Sampai suatu saat ia tertidur di atas kuburan gadisnya. Tiba-tiba sang gadis hadir dalam tidurnya. Cantik. Sangat cantik. "Apa kabar? Bagaimana keadaanmu setelah kepergianku?" Tanya sang gadis. "Baik-baik saja. Kamu sendiri disana bagaimana", jawabnya sambil balik bertanya. Aku disini, dalam surga abadi, dalam nikmat dan hidup tanpa akhir, jawab gadisnya. "Doakan aku, jangan pernah lupa padaku. Aku selalu ingat padamu. Kapan aku bisa bertemu denganmu? ", tanya sang pemuda lagi. "Aku juga tidak pernah lupa padamu. Aku selalu berdo'a agar Allah menyatukan kita di surga. Teruslah beribadah. Sebentar lagi kamu akan menyusulku", jawab sang gadis. Hanya tujuh malam setelah mimpi itu, sang pemuda pun menemui ajalnya.

Atas nama cinta ia memenangkan Allah atas dirinya sendiri, memenangkan iman atas syahwatnya sendiri. Atas nama cinta pula Allah mempertemukan mereka. Cinta selalu bekerja dengan cara itu..

Rabu, April 01, 2009

Surat Samantha

Pada 1983, ketika dunia terancam perang nuklir dua negara adidaya yang sewaktu waktu bisa meledak, Samantha Smith, seorang anak kecil berusia sepuluh tahun dari Amerika memberanikan diri mengirim surat kepada Yuri Andropov yang menjadi Presiden Uni Soviet waktu itu.

Isi suratnya berbunyi begini :

Tuan Andropov yang terhormat.
Nama saya Samantha Smith. Usia saya sepuluh tahun. Kepada Tuan, saya ucapkan selamat atas tugas baru Tuan. Saya khawatir Amerika dan Uni Soviet terlibat dalam perang nuklir. Karena itu, perkenankan saya bertanya pada Tuan : Apakah Tuan akan menyatakan persetujuan untuk berperang ataukah tidak? Jika tidak, tolong beritahu saya bagaimana Tuan akan menjaga agar tidak jadi peperangan ? Pertanyaan saya ini tidak perlu Tuan jawab, tapi saya ingin mengetahui mengapa Tuan hendak menaklukkan dunia atau setidaknya negara kami? Tuhan menciptakan dunia untuk kita hidup bersama dalam damai, bukan untuk berperang.


Demikian isi surat Samantha, tidak begitu panjang memang, tapi di dalamnya mengandung pesan yang teramat berharga, sebuah pesan dari dunia kejernihan yang membuat hati sang Pemimpin Uni Soviet luluh.

Membaca surat tersebut, Yuri Andropov, Sang pemimpin Uni Soviet begitu tersentuh dan dia pun menulis surat balasan, berjanji menegakkan perdamaian.

Samantha sayang.....
Engkau mengatakan kalau Engkau khawatir akan terjadi perang nuklir antar- dua negara kita dan engkau menanyakan, apakah kami akan melakukan sesuatu agar perang tidak pecah. Saya akan menjawabnya dengan serius dan jujur.

Samantha, kami di Soviet berusaha melakukan apa saja agar tidak terjadi perang di dunia. Rakyat Uni Soviet sangat tahu betapa mengerikan perang itu. Hari ini kami sangat ingin hidup damai dan tentu saja dengan negara besar seperti Amerika.
Di Amerika dan di negara kami, terdapat senjata nuklir, senjata mengerikan yang dapat membunuh jutaan orang dengan sekejap. Namun, kami tidak ingin menggunakannya. Itulah sebabnya Soviet dengan sungguh-sungguh menyatakan kepada seluruh dunia bahwa tidak akan menggunakan perang nuklir, melawan negara manapun.

Menjawab pertanyaan keduamu : Mengapa kami ingin menyatakan perang melawan seluruh dunia atau setidaknya Amerika?. Kami tidak ingin melakukan hal itu. Negara kami tidak menginginkan perang besar atau kecil. Kami ingin damai. Kami ingin damai untuk rakyat kami sendiri dan untuk seluruh rakyat di dunia. Untuk anak-anak kami dan untuk kamu, Samantha.
Terima kasih untuk suratmu. Semoga kamu berhasil dalam kehidupan masa muda.


Di dua negara adidaya yang sedang berseteru, seorang pemimpin negara dan anak kecil berusia 10 tahun menjalin persahabatan atas dasar cinta dan perdamaian. Oleh Andropov, Samantha bahkan sempat diundang ke Moskow lalu diajak berkeliling menikmati pemandangan di negara itu. Dua tahun kemudian, dalam sebuah kecelakaan pesawat, Samantha meninggal dunia. Meskipun begitu, apa yang sudah dilakukannya menjadi kenangan indah. Kenangan yang susah dilepasakan dari ingatan penduduk Amerika, bahkan penduduk dunai sampai saat ini.

Kepada dunia, Samantha telah menitipkan pesan yang berharga bahwa dalam kondisi apa pun kedamaian di bumi ini harus tetap dijaga. Tuhan menciptakan dunia untuk kita hidup bersama dalam damai, bukan untuk berperang, demikian tutur Samantha. Mengingat kisah tersebut, hati siapa yang tak dipenuhi rasa haru? Jika saja setiap orang yang hidup memiliki hati yang masih bisa dipakai untuk dapat merasa.

Sudah selayaknya juga bagi kita yang hidup sebangsa dan telah menjadi saudara, dapat hidup berdampingan dalam damai. Apalah artinya sebuah kursi jabatan jika untuk mendapatkannya saudara sendiri menjadi korban. Nilai persaudaraan yang sudah dijalin berpuluh tahun hancur karena gesekan kepentingan yang berseberangan. Karenanya siapapun yang tampil menjadi wakil kita nantinya selayaknya kita angkat topi atas amanah yang diembankan rakyat atasnya, dan mari bersama kita suarakan PEMILU DAMAI.........

Selasa, Maret 31, 2009

Perempuan dalam Pemilu; Antara simbol dan substansi

Jika anda seorang pemilih perempuan, lalu ditanya lebih memilih mana : menjatuhkan pilihan pada calon legislatif perempuan atau laki-laki dan perempuan sama saja di mata anda? Jawabannya tak harus disampaikan sekarang. Simpan saja.. dan anda masih punya waktu untuk berpikir sampai menjelang tanggal 9 April 2009 besok.

Jika dicermati ada banyak agenda menyangkut permasalahan kaum perempuan dan anak-anak di tanah air. Ada pertanyaan menggelitik yang mampir ke benak saya; emangnya sekian permasalahan tersebut bakal selesai jika saja seluruh anggota parlemen terdiri dari kaum hawa? Atau sebaliknya apakah mungkin permasalahan kaum hawa bakal selesai jika kita titipkan kepada kaum Adam untuk memecahkannya?
Jika saja para pejabat kita memegang pesan Rasulullah : Sebaik-baik kamu ialah yang terbaik terhadap keluargamu dan akulah orang terbaik di antara kamu terhadap keluargaku. Takkan memuliakan perempuan kecuali seorang mulia dan takkan menghinakan perempuan kecuali seorang hina. Memuliakan perempuan bisa bermakna sangat luas : melindunginya, memperhatikan hak-haknya, menempatkannnya pada posisi mulia, memenuhi kebutuhannya, memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

Dalam hal keterwakilan kaum perempuan di lembaga legistalif, ada dua posisi yang ditawarkan dan bakal ditempati oleh wakil kita di Lembaga Dewan yang terhormat. Yang pertama menawarkan dan akan menjadikan kaum perempuan sebagai simbol semata. Yang penting ada dulu, masalah kontribusi nanti sajalah. Yang kedua menjadikannya fungsional murni. Artinya keberadaan mereka dapat memberikan kiprah dan aktualisasi dari potensi diri serta mampu melaksanakan tugas-tugas sosial yang dibebankan.
Lantas apa bedanya? Ya Jelas beda... Kalo yang pertama hanya sekedar untuk memenuhi kuota saja, asal tak terkena tuding kelompok yang tak berpihak dan kurang akomodatif terhadap suara perempuan, sedang yang kedua menjatuhkan pilihan atas dasar kualitas diri sehingga dapat menjadi penyambung aspirasi konstituennya.

Ada sekelompok orang dari kita yang mulai putus asa dengan dinamika sosial yang ada sehingga membuat orang tersebut mengasingkan diri dalam sangkar emas dan mengabaikan peran sosial politiknya. Apa yang bakal terjadi masa bodohlah... merasa tak perlu menanggung beban resiko. Ibarat seperti bayi yang disukai semua orang, karena tak pernah membuat orang tersinggung dengan kritik atau koreksinya.

Sedangkan kelompok lainnya menggunakan ukuran kesenangan dan nikmat, yang mengukur semua dengan sepotong kalimat : Yang penting enak. Tak pelak lagi money politik, KKN dan serangan fajar dalam pemilu akan menemukan lahan suburnya disini. Jika kita perhatikan betapa terbiasanya rakyat kita dengan pembagian yang terkait dengan masalah perut. Visi, misi, kebijakan dasar partai serta program-programnya menjadi lorong gelap yang tak dipahami. Seperti itulah kualitas pemimpin yang akan memainkan selera rakyat. Karenanya menentukan pilihan (dalam pemilu) bukan hanya persoalan ikhtiar pribadi, tetapi menyangkut perubahan nasib seluruh bangsa.

Sebelum masuk ke bilik suara, Pesan saya : JANGAN ASAL PILIH. Pesan tambahan JANGAN ASAL PILIH CALEG PEREMPUAN. Lihat dulu siapa yang mengusung dan bagaimana kualitasnya. Ukuran yang paling mudah adalah : Jika saya pilih dia apakah dia bakal menjadi penyambung lidah saya???? Untuk saya yang kehilangan hak pilih gimana ya?? (Bukan karena saya mantan lho... tapi karena pindah domisili makanya gak kedaftar). Saya titipkan hak saya pada anda ya ...

Senin, Maret 09, 2009

Tangisan


Pernahkah anda menangis? Kapan terakhir kali anda menangis?
Sebagian kita menjadikan tangisan sebagai rutinitas laiknya kebutuhan harian, sebagian lagi menjadikan tangis sebagai alat kepura-puraan, sedang yang lain bahkan memaksakan kemauan juga lewat tangisan.

Anak saya yang tiga tahun akan segera memecahkan tangisan dahsyat bila ada mau yang tak terpenuhi. Yang satunya lagi, telah mampu meregulasi emosi sedemikian kuat untuk meyakinkan orang lain bahwa dia sedang bersedih.

Saya sendiri ? melihat dua buah hati berhari-hari didera sakit yang tak kunjung sembuh, dengan tatapan sayu tak bersemangat, hilang ceria diterbangkan demam bermalam-malam… meski dengan hati yang dikuat-kuatkan karena suami sedang tak ada disisi, toh akhirnya pecah juga tangis ini bagai banjir tak terbendung. Dalam episode lain sekelebat kisah terlayang ketika ALLAH mengambil orang terhormat yang pernah saya miliki, bahkan tak setitik air mata pun sanggup terlepas meski duka terasa dalam dan suasana hati teriris sembilu… Kisah lain; tangisan lega penuh bahagia atas kehadiran buah hati pelipur lara belahan jiwa, meski raga diterpa penat yang teramat sangat.

Tangis tak selamanya perlambang duka… tangis tak selalu bermakna sembilu. Bahkan tangisan dapat mewakili arti sebuah rasa… BAHAGIA. Orang-orang yang berkarakter kuat, tanpa mengumbar melankolisme… menempatkan tangisan sebagai bagian dari penyucian mata batin. Sementara yang tak pernah sama sekali menempatkan tangis sebagai muara penentram jiwa , penjaga kestabilan emosi… coba simak apa yang disampaikan oleh Imam syahid berikut :

Tetapi mereka yang tidur sepenuh kelopak mata, makan sepenuh rongga, menghabiskan waktu dalam canda, main, segala legak sia-sia dan lagu gila, maka alangkah jauhnya mereka dari kemenangan dan kepatutan masuk dalam barisan pejuang.. (Imam Al-Banna)
Banyak orang berfikir maksiat itu sebatas zina, minum khamr, mencuri, dan seterusnya. Kesombongan, ambisi pribadi yang menggila, riya, ujub, hasad-dengki, putus asa atau kebalikannya aman terhadap makar ALLAH.

Dirindukan orang-orang berkarakter yang mampu merespon dengan cepat panggilan kemuliaan. Bila diseru segera menjawab, sensitif dan peduli dengan orang lain.
Nampak jelas pada kerut-kerut wajahnya, dalam kilat matanya dan terdengar pada luncuran tutur lisannya, segala indikasi kesungguhan yang lekat dan duka yang dalam, berkobar dalam hatinya serta azam yang sungguh, semangat yang tinggi dan sasaran jauh ke depan, sebagai luapan jiwanya.

Menangislah…. sebelum tangis tinggal punya satu makna : PENYESALAN.
Menangislah….. sebelum mereka menangisimu dalam seremoni.
Menangislah…. karena mata yang aman dari neraka ialah mata yang mengantuk berjaga-jaga di jalan Allah dan mata yang menangis karena takut kepada-Nya.

Sabtu, Februari 14, 2009

Ibu oh Ibu...



Seorang ibu sesungguhnya selalu merupakan wajah hakiki dari semua bentuk kegembiraaan manusia, pada sepanjang masa dalam hidupnya…

Ada dua peran ibu yang kemudian melahirkan tuntutatn kewajiban :

Pertama adalah ibu biologis; tidak setiap perempuan diberi Allah kemampuan untuk dapat menjalaninya. Ibu biologis melahirkan anak-anak melalui rahimnya.

Kedua adalah ibu sosial, bahkan setiap perempuan, tak pedulai berapa usia dan apa posisi serta kedudukannya memiliki kesempatan yang sama. Ibu sosial melahirkan dan membesarkan anak-anak bukan di rongga perut melainkan lewat rongga hatinya karena setiap anak siapa pun dia selain dididik oleh keluarga juga dididik oleh masyarakat. Karenanya kewajiban untuk menjadi Ibu sosial adalah mutlak bagi setiap perempuan, di posisi manapun dia berada.

Namun ironisnya banyak dari kaum perempuan yang kemudian dikalahkan oleh diri sendiri, menjalani hidup di bawah potensi yang dimiliki. Penjajahan iklan kepada kaum perempuan yang sering menisbatkannya dengan rupa yang cantik, kuning-tinggi- langsing (kutilang) serta pencarian eksistensi yang salah kelola seringkali mengurangi optimalisasi perempuan dalam menjalani peran keibuannya. Mengejar sesuatu untuk meraih standar sukses dengan memantaskan diri versi iklan, justru akan melahirkan kegelisahan karena akan membuat perempuan tidak percaya diri sehingga menyebabkan dirinya tidak mampu memberi banyak pada kehidupan, selalu repot dengan pikiran ketidakcantikan fisiknya, menguras banyak waktu dan biaya guna membuat dirinya jauh lebih cantik dari kenyataan yang ada.

Karenanya untukseluruh kaum hawa, berbahagialah kita yang telah diciptakan sempurna sebagai manusia.. bagaimanapun bentuk fisik yang Allah telah berikan untuk kita, sejatinya kita adalah ciptannya yang sempurna. Karenanya : Jadilah diri sendiri..
Gali potensi yang kita miliki...Lakukan pekerjaan seremeh apapun yang dapat kita lakukan...Tebarkan cinta dan kedamaian dengan merangkul orang-orang di sekeliling kita dengan dekapan kasih, belaian sayang dan hangatnya senyuman...
Karena tidalah kedamaian dapat diberikan kecuali oleh mereka yang berhati penuh cinta ....

Rabu, Februari 04, 2009

Saya dan Salimah


Jika dihitung-hitung, mungkin baru sekitar 3 atau empat tahun saya ikutan gabung di Salimah (Persaudaraan Muslimah-red). Tetapi kemajuan yang saya rasakan sungguh luar biasa. Saya ingat betul (waktu itu baru beranak satu) dari saya yang lugu banget (jaillee...) menjadi saya yang seperti sekarang(emang sekarang kaya apa sih..). Ya, artinya Salimah telah banyak merubah visi hidup saya yang dulu hanya berpikir untuk diri sendiri menjadi wanita yang lebih terbuka wawasan dan pengalamannya sehingga lebih banyak waktu untuk keluar rumah (yang ini bukan hobi sebenarnya tapi lebih kepada tuntutan) .. merenung apa yang bisa saya perbuat lebih banyak untuk kemajuan kaum perempuan dan keluarga.

Memang secara hitung-hitungan, apa yang telah saya dan kawan-kawan lakukan belumlah apa-apa. Tetapi perubahan pola berpikir itu sendiri adalah hasil karya yang luar biasa menurut saya, karena tidak ada orang yang dapat berubah secara instan melainkan melalui proses yang sangat panjang dan berliku..(duhh bahasanya itu lo..).

Demi menyadarkan bahwa wanita harus bergerak dan berjuang untuk dirinya sendiri dan masyarakat adalah sesuatu yang tidak mudah, mengingat betapa terkadang wanita masih terkungkung pada pola lama bahwa tugas kodrati wanita ada pada rumah tangganya. Yang ini memang saya setuju, tetapi... (ada tapinya lo) jika wanita ga mau bergerak..lantas siapa yang bakal mikiran kemajuan kaumnya, sedangkan kemajuan ini tentu saja akan membawa dampak yang luar biasa bagi perkembangan peradaban sebuah bangsa. Aapakah itu terlalu jauh ??? Menurut saya koq tidak.

Peluang Terjadinya Bonus Demografi di Provinsi Jambi

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk Provinsi Jambi (hasil SP 2000; BPS) terdapat kecenderungan penurunan rasio ketergantungan yang disebabkan pertumbuhan penduduk usia kerja lebih pesat dibanding pertumbuhan penduduk usia muda, sebagai akibat penurunan tingkat kelahiran jangka panjang. Rasio ketergantungan ini tidak selamanya akan menunjukkan penurunan. Pada suatu ketika akan meningkat kembali apabila penduduk usia tua meningkat dengan pesat.

Dengan asumsi tingkat kelahiran mencapai 2,08 dan tingkat kematian bayi sebesar 18,8 maka di Provinsi Jambi pada Tahun 2019-2020 akan mencapai jendela kesempatan (the window of opportunity), yaitu titik perubahan dari menurun dan berbalik menjadi meningkat atau merupakan titik terendah rasio katergantungan (Adioetomo, 2005).

Kondisi ini memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan ekonomis apabila ada respon kebijakan pemerintah yang positif pada tahun itu dengan tersedianya tenaga kerja yang cukup besar untuk meningkatkan produktifitas. Keuntungan ini dapat dijelaskan sebagai berikut : penurunan proporsi penduduk muda mengurangi besarnya investasi untuk pemenuhan kebutuhan hidup mereka sehingga sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

Sebagai kesimpulan dari uraian di atas, seyogyanya pemerintah sudah harus memulai memikirkan berbagai upaya untuk mempersiapkan pemanfaatan peluang terbuka itu dengan kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perluasan kesempatan kerja, menciptakan iklim investasi yang kondusif dan peningkatan kualitas modal manusia terutama perempuan sebagai salah satu kunci peningkatan kualitas anak.

Berderma


Derma, atau sedekah merupakan salah satu pintu mulia menuju kelapangan dada an kesucian nurani. Dan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan, niscaya Allah akan membuat hatinya lapang, ceria, nuraninya bercahaya dan selalu dalam keadaan tenteram nan sejahtera.

Maka, rajinlah bersedekah, meski hanya sedikit. Jangan menganggap remeh sesuatu yang kita dermakan walaupun hana sebutir permen, sesuap nasi, seteguk air atau satu tetes susu. Sedekahkan apapun kepada orang yang membutuhkan, berilah orang yang kelaparan, dan kunjungilah orang yang sakit. Sadar atau tidak, semua itu sebenarnya bisa meringankan kegundahan, kegelisahan, dan kesedihan. Derma adalah obat yang tidak ada kecuali di apotik islam.

Seseorang pernah bertanya kepada Abdurraman ibn al-Mubarak, Wahai abu Abdurrahman, luka di lututku tak pernah berhenti mengeluarkan nanah sejak tujuh tahun yang lalu. Aku sudah bertanya ke sejumlah dokter, dan sudah aku obati dengan berbagai macam obat tapi tak kunjung membaik. Kata Ibnu al-ubarak kepadanya : pergilah ke tempat orang-orang yang membutuhkan air. Galilah sumur untuk mereka, semoga akan muncul dari sumur itu mata air yang akan menghentikan darahmu itu. Lantas ia pun bergegas menjalankan nasehat itu dan berhasil.

Sungguh luar biasa. Rasulullah saw pernah bersabda : Obatilah orang-oang yang sakit itu dengan berderma. Sesungguhnya derma dapat memadamkan kemarahan Tuhan dan menolak kematian yang buruk.

Jumat, Januari 16, 2009

Panduan Komunikasi Bagi Orangtua


Komunikasi benar-benar mendefinisikan peran anda sebagai orang tua. Anak-anak adalah spons. Mereka belajar dari kehidupan mereka. Orangtua mengajari anak-anak, baik sadar atau tidak-dan apakah orangtua yakin mereka mendengar atau tidak. Mereka menyerap setiap kata yang keluar dari mulut anda. Mereka meniru bahasa tubuh anda, mereka mengemulsi tingkah laku anda.

Tugas orangtua bukanlah membuat anak terikat pada orangtua selamanya.Ketika orangtua membawa anak-anak mereka ke sekolah, itu berarti melepaskan anak-anak mereka. Anak-anak akan punya guru, teman sekelas, dan pengalaman baru setiap hari di luar kendali orangtua. Mereka menangkap segala macam hal. Mereka juga akan belajar banyak hal yang anda harapkan mereka tidak pernah pelajari dari anak-anak lain. Tapi pada akhirnya anak adalah bukan milik anda. Anda dirahmati oleh tibanya mereka dan diberi tugas merawat mereka, tetapi peran anda yang sesungguhnya adalah mempersiapkan mereka menghadapi dunia luar. Cara terbaik memepersiapkan mereka adalah mengajari mereka bagaimana caranya berkomunikasi. Aturan dasar dalam berkomunikasi yang patut diperhatikan orangtua :

1. Konsisten

Bersikap konsisten adalah dasar komunikasi yang baik karena hal ini membuat anak merasa aman. Memberi anak batasan yang jelas, membuat mereka tahu kalau mereka dapat bergantung pada orangtuanya. Kalau orangtua tidak siap bersikap konsisten, anak-anak tidak akan mau mendengarkan atau percaya pada orangtua.

2. Katakan yang ingin anda katakan dan patuhi.

Anak-anak harus paham kalau orangtuanya dapat dipercaya. Mengatakan sesuatu hal yang kemudian tidak anda lakukan dapat memberikan pelajaran buat anak bahwa orang tuanya hanya main-main dan tidak benar-benar serius. Orangtua harus punya aturan yang mengatakan kalau tindakan memiliki konsekwensi.

3. Orangtua bertanggung jawab mengajari anak-anak mereka cara berkomunikasi.

Orangtualah yang bertanggung-jawab menegakkan rasa aman di rumah-baik fisik maupun emosi. Sebuah rumah yang aman secara emosi adalah ketika anak dan orangtua bisa berbicara dengan bebas tentang apa saja; rumah tempat anak merasa nyaman menceritakan rasa takut dan kekhawatiran terdalamnya tanpa takut dihakimi atau dikritik; dan rumah tempat cinta, kebanggaan, dan dorongan ditegaskan dengan jelas serta teratur. Orangtua yang tidak saling bicara satu sama lain tidak akan mampu berbicara dengan baik kepada anak-anak mereka. Banyak orang yang kesulitan tentang perasaan. Orangtua yang pemarah menyebabkan anak-anak terlalu takut dan enggan berbicara pada anda, orang tuanya.

4. Jangan beri label pada anak-anak anda.

Pandangi kepribadian anak, bersikap konsisten, biarkan akan menemukan kebebasan untuk menemukan jati dirinya sendiri. Karenanya hilangkan cap yang anda tempelkan pada anak.


TEKNIK DASAR BERBICARA PADA ANAK

Ketika anak merasa aman, mereka bisa berbicara dengan bebas dan jujur. Ikuti langkah-langkah berikut dan anda akan mendapati anak anda langsung menanggapi anda dan gunakan teknik ini untuk menenangkan anak yang sedang kesal :

1. Turunkan tubuh anda setinggi anak, duduk atau berlutut.

2. Tatap matanya. Ini penting sekali. Jika perlu palingkan kepala anak dengan tangan anda-dengan lembut-supaya dia menatap langsung kepada anda.

3. jika si anak sangat marah, usap punggung atau perutnya. Usapan pengakuan. Anda tidak perlu memeluk atau menarik anak ke dekat anda ketika anda sedang berbicara kecuali anak benar-benar histeris dan perlu ditenangkan (jika hal itu terjadi biarkan si anak tenang sebelum memulai percakapan apa pun. Suruh mereka menarik napas dan bantu mereka melakukan itu).

4. Ubah nada suara anda. Berkatalah dengan suara yang tegas tetapi tetap lembut. Suara serius adalah suara yang tidak tinggi.

5. Beri kata-kata kepada anak untuk membantu mengalirnya pecakapan. Kepada anak yang sedang marah anda bisa mengatakan : kamu marah karena apa?

6. Ulangi apa yang dikatakan oleh anak. Hal ini menunjukkan kepada mereka kalau anda benar-benar mendengarkan. Hal ini juga memberi anda waktu untuk mengatur ulang pikiran anda.

7. Jangan menyela. Biarkan anak mengatakan apa yang ada di benaknya. Katakan kalau anda mengerti. Kemudian ketika giliran anda tiba, mereka akan berhenti berbicara dan mendengarkan anda.

8. Tetap tenang. Betapapun bergejolaknya hati anda.

ANJURAN UNTUK KOMUNIKASI

Beberapa cara yang dapat memperbaiki kemampuan komunikasi anda.

1. Katakan : ayah/ibu syang kamu, setiap hari.

Anak-anak butuh dorongan, mereka butuh pelukan dan cium setiap hari. Mereka perlu merasa bahwa dirinya sosok penting bagi anda, meskipun tidak perlu dipuji berlebihan karena hal-hal sederhana yang sudah seharusnya dilakukan setiap hari atau terlalu dimanja karena lebih mudah bagi orangtua mengikuti mau mereka daripada menghentikan mereka. Anda juga bisa menyelipkan catatan kecil ke dalam kotak makan atau tasnya. Pengakuan kecil dapat sngat membantu aktifitasnya sehari-hari.

2. Buktikan kalau anda mendengarkannya.

Sangat mudah menunjukkan kepada anak anda kalau anda mendengarkan dengan mengatakan : ayah/ibu mengerti/mendengarkan atau dengan mengulangi apa yang mereka katakan.

3. Ajari anak untuk bernapas.

Ketika anak sedang kesal, dan kita katakan kepadanya untuk bernapas, dia akan melakukan itu. Menarik napas akan mengalihkan perhatian mereka dengan cepat dan akan membantu menenangkan tangis mereka.

4. berikan kata-kata yang dapat digunakan anak.

Merengek biasanya diawali ketika anak-anak masih dalam kondisi belum bisa bicara (preverbal). Merengek seringkali berlanjut karena lebih mudah bagi anak untuk merengek daripada berbicara. Anak harus diajari bahwa hanya kata-kata bentuk komunikasi yang efektif. Seperti ketika anda mengajari bayi dan balita anda berbicara, anda perlu memberi kata-kata kepada anak yang dapat dia gunakan untuk mengekspresikan perasaannya.

5. Benar-benar dengarkan anak anda.

Tidak ada anak yang mau berbicara dengan orang yang tidak mendengarkan perkataan mereka. Orang dewasa pun tidak suka berbicara dengan orang yang tidak mendengarkannya.

6. Hormati perasaan anak anda.

Hormati perasaan anak anda. Anda setuju atau tidak dengan anak, itu masalah lain. Perasaan itu bukan milik anda, perasaan itu milik anak anda dan perasaan seorang anak patut mendapat validasi. Jangan perintah anak untuk tidak merasakan sesuatu.

7. Belajar mengendalikan frustasi anda.

Rasa frustasi selalu ada ketika mengasuh anak. Tidak ada manusia yang sempurna dan kita semua pasti pernah merasa frustasi. Frustasi biasanya menyebabkan semuanya menjadi bising, berantakan, berteriak sejadi-jadinya.

8. Ubah ekspektasi anda.

Dalam hal komunikasi, ekspektasi anda harus diubah sesuai dengan tingkah laku yang sepadan umur dengan umur anak. Berteriak kepada anak balita ketika menumpahkan jus yang dia akan minum adalah hal kontra produktif. Jangan marah dan mengatakan : "Tuh...kan kamu tumpahkan jus lagi". Tapi katakan : "wah, tidak apa-apa koq, ayo kita bersihkan". Bereskan kekacauan yang terjadi, kemudian katakan : "Ibu/ayah akan menunggu kamu diam dulu baru memberi kamu jus lagi". Lalu ketika si balita duduk katakan : "Ingat apa yang terjadi terakhir kali kau tidak bisa diam di dekat jus kamu? Tumpah kemana-mana. Jadi kali ini ayo kita ingat dimana kamu tadi taruh gelasmu supaya jusnya tidak tumpah lagi". Ini adalah teknik AMMO: Acknowledge dan Move it (akui dan lupakan).

9. Gunakan Humor : buat mereka tertawa.

Satu cara untuk mencairkan suasana tegang saat anak-anak merasa tidak nyaman adalah dengan menggunakan humor.

10. Tetap sederhana.

Jika anda tetap menyederhanakan ucapan anda, hasilnya tentu akan sederhana juga. Jangan buat percakapan menjadi rumit kalau tidak perlu.

11. Izinkan anak anda marah

Ketika mendengar tangisan anak-anak seringkali orantua panik dan frustasi, padahal menangis tidak akan membunuh mereka. Bahkan para orangtua beranggapan bayi dan anak-anak tidak seharusnya menangis sama sekali, mereka akan melakukan apapun untuk menghentikan tangisan itu. Padahal anak-anak yang tangisannya dihentikan tidak akan bertingkah laku lebih baik daripada anak-anak yang dibiarkan menangis. Anak-anak harus belajar bagaimana mengatasi perasaan dan rasa frustasi mereka-namun hal itu tidak mungkin dilakukan kalau orangtua mereka tidak membiarkan mereka menangis dan menangani perasaan mereka.


LARANGAN DALAM KOMUNIKASI

1. Jangan buat janji yang tidak bisa anda tepati.
Orangtua cenderung menggunakan kata janji seperti mereka menggunakan kata tidak. Tidak akan berhasil.

2. Jangan dikira bohong demi kebenaran akan selalu manjur.
Anak-anak punya radar kebohongan yang sangat sensitif. Mereka dapat dengan mudah menebak kalau ibu/ayah tidak berkata sejujurnya.

3. Jangan buat anak bicara kalau dia masih marah.
Anak-anak seringkali butuh menenangkan diri dan mengumpulkan pikiran mereka sebelum mereka bisa berbicara rasional, begitu juga orang dewasa.

4. Jangan terlalu sering berkata : jangan!
Hanya gunakan kata jangan untuk situasi ekstrim, seperti dalam keadaan yang mebahayakan fisik (misal anak berusaha memegang panci berisi air panas), karenanya hal itu akan menjadi bagian kosakata anda yang lebih bermanfaat.

5. Jangan katakan : Coba dengar dulu!
Anak-anak tetap mendengarkan anda.Kalau anda ingin mengatakan sesuatu anda harus paham bagaimana melakukannya. Jangan limpahkan tanggung jawab untuk mendengar pada seorang anak kalau anda sendiri belum menguasai seni berkomunikasi.

6. Jangan berteriak.
Tidak ada satu orangpun yang akan melalui masa pengasuhan anak tanpa pernah marah-marah. Tapi bukan berarti hal itu boleh dilakukan. Berteriak adalah bentuk komunikasi yang paling tidak berguna antara orangtua dan anak. Hasil dari sebuah teriakan hanyalah meningkatnya level adrenalin, membuat orang lain kesal dan situasi semakin memburuk.

7. Jangan cerewet.
Cerewet itu seperti bentakan, kebisingan mental. Cerewet tidak pernah bermanfaat dan cerewet tidak akan menyebabkan timbulnya rasa hormat, padahal rasa hormat adalah jalan dua arah.

8. Jangan remehkan anak-anak.
Meremehkan membuat anak menutup diri. Meremehkan benar-benar harus dihentikan kalau anda ingin anak anda percaya kepada anda. Tidak ada anak yang bisa percaya pada orangtua yang senantiasa mengabaikan perasaannya.

9. Jangan perbandingkan anak-anak.
Memperbandingkan adalah cara manjur untuk mengasingkan, menyakiti, dan meremehkan anak anda.

10. Jangan memasukkan ide ke kapala mereka.
Menyebut kata monster pada anak yang sedang ketakutan sama saja mengatakan kepada mereka kalau ada hantu di dalam lemari dan ada buaya di bawah tempat tidur mereka. Namun cobalah membuat anak anda memulai percakapan, jika mereka ketakutan biarkan mereka yang memulai pembicaraan tentang hal-hal yang menyeramkan, dengan begitu anda dapat menanggapinya.

11. Jangan mendisiplinkan anak ketika anda kesal.
Komunikasi hampir tidak mungkin dilakukan ketika anda dongkol karena anda lebih mungkin mengamuk dan mengatakan hal-hal yang tidak anda niatkan dalam kondisi seperti itu, terutama kalau anda sedang frustasi.

MENGELOLA KELUARGA : Gaya Pengasuhan Anak Yang Tidak Efektif

Di dalam mengasuh anak-anaknya orang tua memiliki gaya pengasuhan yang berbeda-beda, dan kebanyakan adalah gabungan dari berbagai gaya. Jika kedua orangtua tidak memadukan gaya pengasuhan anak-anak menjadi satu kesatuan yang koheren, hal ini tentu saja bisa menimbulkan ketegangan dalam keluarga. Ketika kita kesal, secara insting kita akan mengakui kalau kita termasuk ke salah satu kategori berikut :

1. Orangtua yang suka marah/frustasi.

Ketika anda marah/frustasi, maka yang terjadi adalah : anda tidak bisa mengendalikan emosi, sangat mungkin menggunakan hukuman fisik. Dan yang akan terjadi pada pasangan anda : menutup telinga, marah dan frustasi kepada anda karena telah marah dan frustasi, lantas meremehkan tingkah laku anda di belakang anda. Terbayang apa yang anak anda lakukan? Mereka akan menutup telinga, takut pada orang tuanya, merasa tidak dihargai, mengira amarah adalah solusi bagi berbagai masalah. Amarah adalah salah satu emosi yang menghancurkan. Orang tua yang tidak bisa mengatur amarah mereka memberi pesan yang menghancurkan jiwa anak-anak mereka.

2. Orangtua yang sering Menghindar.

Orangtua yang bekerja keras seharian seringkali kesal begitu pulang ke rumah dan mendapati rumah dalam keadaan berantakan, anak-anak yang tak terkendali dan sulit diatur. Sebagai pelampiasannya, orangtua seringkali menghindar karena ingin pulang ke rumah untuk tenang dan merasakan kedamaian. Ironisnya, dia tidak membantu melakukan apapun untuk menciptakan kedamaian dan ketenangan itu. Menikah dengan seorang pria yang menghindar seperti ini bisa sangat menyulitkan bagi si ibu yang bekerja, yang punya pekerjaan dan ternyata juga harus mengurusi anak dan rumah tangga, sendirian. Orangtua yang menghindar semacam ini bukan hanya mengabaikan anak-anak mereka tetapi juga pernikahan mereka. Baik ayah atau ibu harus menjadi peserta yang seimbang di dalam pernikahan mereka dan ketika bersama anak-anak mereka. Bagi orangtua yang mengaku mereka tidak ingin ada di rumah untuk menghadapi kekacauan atau saling tuding, coba pandanglah situasi ini seperti sebuah masalah di tempat kerja. Mengasuh anak itu juga pekerjaan. Anda bisa menempatkan diri di posisi anak-anak dan rasakan bagaimana perasaan anda diteriaki atau diceramahi seperti itu oleh bos anda.

3. Kehabisan akal.

Terkadang orangtua berhenti melakukan apapun karena tidak tahu harus berbuat apa. Maka yang akan terjadi pada anak-anak adalah : memanfaatkan situasi, mangatur rumah. Para orangtua yang berkata kalau mereka kehabisan akal dan tidak tahu harus berbuat apa, sebenarnya dapat melakukan banyak hal. Hanya saja mereka melakukannya dengan cara yang salah.
Prinsip yang harus senantiasa dipegang orangtua :
- Jangan pernah melengserkan tanggung jawab peran anda sebagai orangtua. Berkata kalau anda kehabisan akal hanyalah sebuah alasan untuk tidak ingin melakukan pekerjaan berat membesarkan anak. Jangan hanya duduk mengeluh tentang ketidaktahuan anda.
- duduk bersama dan pikirkan apa yang anda inginkan untuk anak-anak anda, dan bagaimana melakukannya bersama. Mengaku anda tidak tahu apa yang harus dilakukan bukan alasan yang bisa diterima dari seorang manusia dewasa.

4. Tidak teratur/berantakan.

Sebagai orangtua anda tidak punya rutinitas jadi tidak satupun yang selesai dilakukan. Akibatnya anak-anak akan meniru : terus terlambat dan tidak teratur juga. Solusinya atur rutinitas, delegasikan tugas-tugas rumah dan benahi hal-hal yang berantakan dalam hidup anda.

5. Mencari-cari alasan.

Anda mencari-cari alasan bagi semua tingkah laku yang buruk dan sangat jarang mendisiplinkan anak-anak? Sebagai gantinya anak anda akan melakukan segala macam hal yang dia inginkan tanpa ada resiko hukuman, anak akan belajar mengadu domba orangtuanya serta merasa berhak untuk nakal kemudian menangis/merajuk sampai orangtua mengalah. Jika orangtua terus menerus mencari alasan dan mentolerir kenakalan anak maka tidak lama lagi anak-anak benar-benar tidak bisa dikendalikan. Menggemari kekerasan karena tidak adanya batasan di dalam rumah yang dikendalikan oleh orangtua yang gemar mencari-cari alasan adalah hal yang sangat berbahaya.

6. Bersuara keras

Peristiwa yang sering terjadi pada keluarga ini adalah orangtua yang berteriak, membentak dan menjerit. Anak yang tercetak dari keuarga seperti ini seringkali menutup telinga, takut pada orangtua yang berteriak, mengira kalau teriakan adalah solusi bagi masalah. Sebagian keluarga memang terlahir dengan suara yang keras. Mereka biasanya keluarga yang televisinya terus menyala sepanjang hari dengan suara yang hingar bingar dan anak-anak harus berteriak supaya suara mereka bisa terdengar. Keluarga seperti ini tidak sadar betapa berisiknya mereka. Berhenti berteriak memang butuh upaya yang penuh kesadaran diri. Tetapi bisa dilakukan. Daripada berteriak, cobalah berbisik. Jadi tidak akan ada yang mendengar anda kalu sedang menyumpah-nyumpah.

7. Cerewet/terlalu kritis.

Orangtua yang suka mencereweti anaknya mudah ditemukan dimana-mana. Mereka bahkan tidak mendengar apa yang telah dikatakan. Mereka hanya terus berceloteh seperti kelinci iklan baterai energizer, sampai semua orang kesal dan muak. Karena setelah cerewetan muncul akan muncul teriakan besar. Orang tua yang kelewat cerewet, mendesak, mengkritik dan menentukan standart yang terlalu tinggi akan menciptakan anak-anak yang : menutup diri di hadapan semua kritik, sangat kesal pada kritik, mulai sengaja gagal daripada berusaha memenuhi standar yang terlalu tinggi.
Orangtua yang seperti ini seringkali punya rumah yang teramat rapi, tidak ada satupun yang salah letak. Mereka menghabiskan begitu banyak energi menjaga penampilan sehingga mereka lupa kalau anak-anak yang tinggal disana lebih suka punya ibu yang mengabaikan sedikit kekacauan dan bermain mereka atau membantu mereka mengerjakan PR. Untuk bisa berhenti cerewet semacam itu coba rekam diri anda selama satu hari. Setelah anak-anak terlelap coba dengarkan diri anda mencabik-cabik anak anda. Percayalah, mereka dengar apa yang anda katakan, terutama hal-hal buruk, baik mereka memperhatikan anda atau tidak.

8. Meremehkan.

Orangtua adalah tim, karenanya tidak boleh ada yang merasa superior dari yang lain. Ketika si ayah mampu menelan tinggi hatinya dan belajar tidak terlalu mengatur dan merasa yakin dengan superioritasnya, dia mampu mengakui peran besar yang dimainkan istrinya.

SINDROM IBU MARTIR DAN IBU SUPER

Ibu martir (atau ayah martir) butuh merasakan tarikan pengorbanan untuk mendorong rasa harga diri mereka. Mereka cenderung suka mengatur_yang memungkinkan mereka merelakan kebutuhan mereka sendiri. Orangtua seperti itu takut melepaskan kendali karena mereka mengira hal itu berarti orang lain memenangkan apa yang telah mereka lepaskan. Orangtua tipe martir harus berusaha melepas tingkah laku merusak ini dan sadar kalau mereka, bukan anak-anak mereka yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan diri mereka sendiri. Ibu tipe martir biasanya juga jatuh dalam kategori ibu super. Ibu super harus menjadi sosok yang baik dan pengasih_walaupun mereka sering berteriak kepada anak-anak mereka. Mereka tidak mau berhenti mengendalikan. Mereka lapar perhatian dari anak-anak mereka, walaupun mereka juga kesal dengan segala rengekan dan anak-anak yang ribut. Ibu super biasanya tidak mengikutsertakan ayah sama sekali.

Majulah Perempuan


Indikasi belum setaranya tingkat kemajuan yang dicapai antara perempuan dan laki-laki adalah capaian pembangunan manusia berbasis gender yang rendah dari pembangunan manusia umumnya. Tahun 2005, indeks pembangunan manusia (IPM) 69,6, sedangkan indeks pembangunan berbasis gender (IPG) 65,1, selisih 4,5 poin (BPS, 2006).

Belum tercapainya kesetaraan gender terefleksi secara ekonomi maupun sosial. Secara ekonomi, ketidaksetaraan tercermin dari rendahnya partisipasi dan produktivitas perempuan, berakibat hilangnya peluang peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Menurut survei ESCAP, Indonesia berpotensi kehilangan 2,4 miliar dollar AS setahun karena tidak optimalnya partisipasi perempuan (Kompas, 21/4).

Sedangkan secara sosial, ketidaksetaraan tercermin dari rendahnya kualitas hidup perempuan, khususnya pada aspek kesehatan dan pendidikan. Pada gilirannya, hal itu berpengaruh negatif terhadap tumbuh-kembang anak.

Pada aspek fisik, anak yang lahir dari ibu dengan kualitas hidup rendah berpotensi memiliki berat badan lahir rendah (BBLR), kurang dari 2.500 gram. Diduga ada 300.000-400.000 bayi lahir per tahun di Tanah Air dengan berat badan rendah (Untoro, 2005). Anak dengan kondisi demikian, jika tidak ditangani serius akan mengalami kematian atau keterlambatan perkembangan fisik dan kecerdasan.

Tak heran, angka kematian bayi (AKB) di Tanah Air masih terbilang tinggi, lebih tinggi dari beberapa negara anggota ASEAN. Adapun AKB di Indonesia sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan di Brunei Darussalam 8,0 persen,
Singapura 3,0 persen, Malaysia 10 persen, Vietnam 16 persen, Thailand 18 persen, dan Filipina 25 persen (http://www.childinfo.org/areas/childmortality/infantdata.php, April 2007).

Selain berisiko kematian tinggi, kondisi pendidikan anak juga memprihatinkan. Sekitar 12 per 1.000 anak usia 16-18 tahun menyandang buta huruf. Secara keseluruhan, sembilan dari setiap 100 orang penduduk usia 15 tahun ke atas atau sekitar 90,9 persen menyandang buta huruf pada 2005. Sementara rata-rata lama sekolah hanya 7,3 tahun (BPS, 2006).

Salah satu penyebab tingginya AKB dan rendahnya pendidikan anak di Tanah Air adalah masih kurangnya peran perempuan dalam pengambilan keputusan dalam keluarga. Hal ini termanifestasi dalam kontrol pendapatan rumah tangga (control the cash) dan merupakan akibat jangka panjang dari rendahnya tingkat pendidikan serta pengetahuan perempuan.

Diperkirakan, kian besar control the cash, kualitas anak kian meningkat. Pengalaman di Brasilia, Brasil, menunjukkan, perempuan yang memiliki control the cash menyebabkan perbaikan status gizi keluarga tujuh kali lebih besar dibanding jika control the cash dilakukan laki-laki. Hal itu berakibat peluang anak yang dilahirkan bertahan hidup menjadi 20 kali lebih besar (UNDP, 1996).

Control the cash bagi perempuan diperkirakan tidak hanya pada konsumsi pangan, tetapi juga pendidikan dan kesehatan anak. Hal ini bersentuhan dengan pembangunan manusia. Atas dasar itu, sebenarnya banyak kasus kematian dan ketelantaran pendidikan anak dapat dicegah. Namun, hal itu sering tidak dapat dilakukan karena faktor control the cash. Untuk mencegah tiga penyakit utama penyebab kematian anak, pneumonia, diare, dan malaria, misalnya, ternyata amat murah.

USAID (2007) melaporkan, biaya pencegahan pneumonia dengan antibiotika 25 sen dollar AS (Rp 2.340). Biaya pencegahan diare dengan oralit 6 sen dollar AS (Rp 540). Biaya pencegahan malaria dengan pil antimalaria 12 sen dollar AS (Rp 1.080).

Dalam banyak kasus, program-program yang digulirkan oleh pemerintah seringkali terkendala ketika dihadapkan pada tataran keluarga. Kurangnya pelibatan perempuan di dalam pengambilan keputusan-keputusan dalam keluarga sedikit banyak merupakan indikasi lemahnya posisi perempuan. Karena itu, diperlukan komitmen semua pihak guna meningkatkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan keluarga berupa control the cash. Peningkatan peran itu tidak harus dari pemerintah, tetapi berawal dari rumah tangga. Sikap keluarga yang kurang memanusiakan anggota keluarga perempuan secara akumulasi akan mendistorsi kualitas anak bangsa. Karena itu, masa depan bangsa amat ditentukan bagaimana kita memperlakukan perempuan.


Disarikan dari berbagai sumber.

Kamis, Januari 15, 2009

Mutiara Pencerah Jiwa

Percayakah anda, wanita diciptakan Allah sebagai makhluk yang sempurna. Pandanglah kehidupan ini dengan tatapan cinta dan optimisme. Betapapun, kehidupan ini adalah anugerah Allah untuk manusia karenanya terimalah hadiah dari yang Maha Esa dengan hati dan ceria. Sambutlah pagi hari dengan kecerahan dan senyuman indah yang ditebarkannya. Sambutlah malam hari dengan ketenangan dan ketentraman yang dihembuskannya. Sambutlah siang hari dengan cahaya dan sinar terangnya. Minumlah air yang jernih seraya memuji dan bersyukur pada-Nya. Hiruplah udara dengan gembira dan senang hati. Hisaplah harum bunga dengan bertasbih, dan renungkanlah alam raya untuk mengambil pelajaran yang berharga darinya.

Manfaatkanlah semua anugerah Allah yang ada di bumi, pada bunga-bunga, di balik panasnya terik matahari, pada siraman hujan yang penuh berkah. Jadikan anugerah itu sebagai bekal untuk menjalankan ketaatan kepada Allah, mensyukuri nikmat-nikmatnya dan memuji kebesarannya. Berhati-hatilah, janganlah nikmat-nikmat itu justru membuatmu selalu diliputi oleh kesedihan, kerisauan, kecemasan dan kegalauan. Sebab dengan begitu engka akan menjadi oang yang congkak. Ketahuilah Allah tidak menciptakan nikmat-nikmat itu kecuali sebagai sarana untuk menyembah-Nya.

Perbanyaklah kalimat syukur. Hindari mengeluh !!!! Tahukah anda : Ketika mengeluh anda melepaskan getaran negatif ke alam semesta yang akan menarik hal-hal negatif ke dalam hidupmu. Begitu pula sebaliknya. Karenanya perhatikan betul kata-kata yang keluar dari mulutmu dan yang tidak terucap (tetapi terpapar dalam hati).

Saudariku...jika engkau sakit, bergegeaslah kepada Allah. Perbanyaklah istighfar dan doa, serta bertobatlah. Bergembiralah dengan apa yang menggembirakanmu. Sesungguhnya Allah Maha mengabulkan setiap permohonan, menghilangkan kesedihan dan keburukan. Alkisah seorang wanita yang ditinggal mati suaminya pada saat umur 30 tahun, sedang ia dikaruniai 5 orang anak. Tak ayal, dunia pun terasa gelap gulita di matanya :hari demi hari hanya bisa menangis seraya meratapi nasib hingga kering air matanya. Semakin hari semakin putus asa dan hari-hari hanya diliputi kesedihan, kegundahan dan kecemasan. Apalagi jika mengingat anak-anaknya yag masih kecil-kecil, sedangkan ia sama sekali tidak memiliki pendapatan yang memadai untuk hidup mereka. Suatu hari ketika wanita itu sedang menyendiri di kamar sambil mendengarkan siaran Al-quran dan ceramah dari sebuah radio, terdengar olehnya seorang syaikh menuturkan : barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan mengusir segala kesedihan yang mengantuinya dan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang menghimpitnya. Sejak mendengar ceramah itu, dia terus memperbanyak istighfar. Demikian juga anak-anaknya diperintahkan untuk melakukan hal yang sama. Tak disangka enam bulan kemudian sebuah proyek besar membutuhkan sebagian tanah kami dan siap memberi ganti rugi berjuta-juta.

Bersamaan dengan itu, anak pertamanya berhasil menjadi pelajar teladan di kotanya. Bahkan dia sudah hafal qur-an dengan sempurna dan sering mendapat undangan pengajian di tengah masyarakat sekitar. Sejak itu rumahnya serasa di kelilingi dengan anugerah, hidup terasa nyaman dan sejahtera dan Allah menjadikan putra-putrinya sebagai orang sukses dan shaleh. Demikianlah; kesedihan, kecemasan, dan kerisauan serta kegelisahan pun sirna darinya.

Dalam kisah yang lain, seorang yang shaleh dan tekun beribadah. Suatu ketika istrinya menderita penyakit kanker ganas. Padahal waktu itu ia memiliki 3 orang anak. Seorang ulama menasehatinya agar melaksanakan shalat malam dan berdoa di tengah malam seraya melafazkan istighfar dan beberapa ayat al-quran pada semangkuk air zam-zam. Maka iapn menjalankan saran tersebut. Dan benar, tak lama kemudian agaknya Allah berkehendak membukakan pintu pertolongannya. Suatu pagi istrinya mandi dengan air zam-zam yang telah dibacakan beberapa ayat. Lalu, ia duduk menemaninya dari sejak shalat subuh hingga shalat isya seraya tak berhenti membaca istighfar dan berdoa. Walhasil Allah mengabukan permintaannya. Ia sembuh seperti sedia kala : tubuhnya bugar kembali dan kulitnya yang terlihat menghitam sedikit demi sedikit hilang dan rambutnya yang rontok menjadi lebih elok dari sebelumnya. Demikialah, ia sembuh setelah rajin beristighfar dan mendirikan shalat malam.

Perempuan Dalam Dua Wajah : Pemberdayaan VS Pemerdayaan

Rita Rif’ati, S.St *)

Percayakah anda pembaca yang budiman, perempuan adalah makhluk Allah yang sempurna : seharusnya. Simbol dan moment dibuat untuk menjadi pengingat betapa berharganya perempuan kita. Tanggal 8 Maret kita peringati sebagai hari perempuan sedunia, tanggal 21 April sebagai moment peringatan Hari Kartini, selain tanggal 22 Desember yang juga kita peringati sebagai Hari Ibu. Ditetapkannya tanggal-tanggal yang semuanya bertema tentang perempuan tersebut sebagai wujud adanya kepedulian yang besar terhadap kaum perempuan, lantas apa implikasi bagi perempuan sendiri?
Perempuan adalah aset, salah satu modal pembangunan yang cukup strategis. Akan seperti apa wajah generasi kita dibentuk, kita bisa mencari jawabannya dari wajah kaum perempuan kita. Keniscayaan ini tentu saja bisa dijelaskan dengan jawaban sederhana, sehatnya anak yang dilahirkan tentu saja sangat bergantung dari kondisi kesehatan ibunya, tumbuh kembang anak juga sangat dipengaruhi latar belakang pengetahuan ibu, belum lagi jika kita berbicara tentang penanaman moral dan nilai-nilai pada anak.

Data berbicara bahwa dari total penduduk Jambi, sebanyak 49,12 persennya adalah perempuan namun potensi itu belum tergarap secara sempurna. Jika gambaran umum tingkat kecerdasan penduduk suatu wilayah ditunjukkan oleh kemampuan baca tulisnya, baru sekitar 93,11 persen perempuan di Jambi yang bebas buta huruf. Pendidikan kaum perempuan juga masih jauh dari kondisi ideal yang diharapkan. Hampir sebagian besar perempuan berpendidikan SD ke bawah atau sebanyak 63,34 persen dan hanya 3,52 persen saja yang dapat mengenyam pendidikan sampai Perguruan Tinggi (Susenas BPS, 2006). Minimnya pendidikan perempuan ini tentu saja berdampak luas. Alih-alih posisi perempuan diperhitungkan dalam proses pengambilan keputusan, minimnya pengetahuan telah menempatkan perempuan dalam posisi ‘tidak berdaya’.

Berdasarkan data Survei Kekerasan Terhadap Perempuan/Anak Tahun 2006 yang dilakukan Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan & BPS) secara nasional telah terjadi 3 juta tindak kekerasan dan sekitar 2,27 juta perempuan pernah menjadi korbannya. Oleh sebagian masyarakat, tindak kekerasan dalam rumah tangga dipandang sebagai hal yang lumrah terjadi terutama dalam rumah tangga dimana pihak pelaku kekerasan pada umumnya sangat dominan dalam pengambilan keputusan. Di sisi lain kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga masih dipahami sebagai bentuk tindakan dalam mendidik perempuan. Angka korban tindak kekerasan di Jambi sendiri mencapai 6,44 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional yang hanya mencapai 3,1 persen. Tindak kekerasan ini meliputi penghinaan (5,09 persen), penganiayaan (2,3 persen), sisanya pelecehan dan penelantaran. Dari sejumlah korban tindak kekerasan tersebut sekitar 60,77 persennya adalah mereka yang berpendidikan rendah serta sekitar 82,12 persennya berasal dari keluarga yang berpenghasilan rendah. Ironisnya, pelaku kekerasan terhadap perempuan adalah orang ‘dekat’ dengan korban. Sebanyak 55,1 persen tindak kekerasan dilakukan oleh suami/pasangan, orang yang semestinya menjadi tempat perlindungan, tempat mengadu, tempat menumpahkan perasaan, tempat mendapatkan keamanan dan kasih sayang.

Dalam hal kesetaraan dengan laki-laki, masih terlihat ketimpangan kemajuan yang dicapai oleh perempuan dibanding dengan laki-laki. Angka Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jambi, berada pada kisaran 59,6 persen (UNDP, 2005). Jika disejajarkan dengan Human Development Indeks (HDI) Jambi di tahun yang sama berkisar 71,0 persen, masih memperlihatkan ketimpangan atau selisih. Kedua ukuran ini dikembangkan oleh UNDP dan menggambarkan kualitas hidup manusia serta merupakan Indeks Komposit yang terdiri dari sejumlah komponen/variabel. HDI mengukur tingkat pencapaian upaya pembangunan secara keseluruhan, sedangkan IPG mengukur hal yang sama tetapi dengan memperhatikan Disparitas Gender. Adanya perbedaan pada kedua indikator ini merupakan sebuah pertanda masih adanya bias atau ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam meraih kemajuannya. Variabel penyusun HDI dan IPG antara lain adalah Angka Harapan Hidup (AHH), dimana diketahui capaian angka harapan hidup penduduk Jambi sebesar 68,1 tahun, sedang harapan hidup perempuan Jambi sebesar 70,2 tahun. Selain AHH, variabel penyusun IPG adalah Angka Melek Huruf (AMH) serta rata-rata lama sekolah. Capaian angka melek huruf perempuan Jambi lima persen lebih rendah dibanding laki-laki. Rata-rata lama sekolah penduduk perempuan berada pada kisaran 7 tahun, atau satu tahun lebih rendah dibanding penduduk laki-laki.

Keterlibatan dan tingkat partisipasi perempuan dalam pengambilan kebijakan di bidang ekonomi, politik, kekuasaan digambarkan dengan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). IDG Jambi tahun 2005 sebesar 55,7 persen atau berada pada peringkat ke-17 se Indonesia. Capaian indeks ini berasal dari beberapa variabel diantaranya diketahui bahwa sebanyak 13,3 persen perempuan duduk di parlemen, ada 36,8 persen prempuan pekerja profesional, teknisi dan ketatalaksanaan, serta 31,4 persen perempuan terlibat sebagai angkatan kerja.

Dalam wajah yang lain perempuan ditempatkan sebagai obyek eksploitasi. Tingginya korban trafficking adalah salah satu buktinya, selain juga fenomena underground economy yang salah satu faktanya menyebutkan omzet dari sekitar 70.000 WTS dan perilaku prostitusi di negeri ini hampir mencapai 9 Trilyun rupiah per tahun (data sebelum krisis 1997). Jika Danielle Lloyd (model pakaian dalam) dengan sukarela mengasuransikan tubuh moleknya dengan harga 2 juta pound atau sekutar 126 Juta rupiah, apa namanya jika bukan eksploitasi? Kita juga punya fakta yang lagi-lagi berbicara bahwa perempuan adalah aset berharga; ada sebanyak 4.200.000 situs porno dunia dan 100.000 situs porno di Indonesia. Tidak hanya itu, sebanyak 12 persen situs di dunia mengandung pornografi, 372 juta halaman website pornografi dan 25 persen yang dicari melalui search engine adalah pornografi. Setiap detik 28.258 pengguna internet melihat pornografi dan setiap hari 266 situs porno baru muncul. Oleh karenanya kita menyambut gembira dengan disyahkannya RUU Anti pornografi dan Porno aksi menyusul disyahkannya RUU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) beberapa waktu lalu.

Kesepakatan global dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang terdiri dari 8 tujuan, 18 target, 48 indikator menyatakan bahwa setiap negara berkembang harus mampu menurunkan kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, menurunkan HIV AIDS, malaria dan penyakit menular lain, memastikan keberlanjutan lingkungan hidup serta mengembangkan kerjasama global untuk pembangunan.

Peliknya permasalahan perempuan dan anak adalah PR besar kita bersama, tidak dapat diselesaikan tanpa adanya kemauan dari perempuan untuk mengejar ketertinggalannya. Bagaimana kemudian perempuan dapat memposisikan dirinya untuk tidak selalu menjadi objek, apalagi pelengkap penderita. Selain juga dibutuhkan ketulusan niat, kerasnya kemauan dan usaha yang yang serius dari aktivis perempuan untuk menjadi gerbong dari kaumnya dalam mengejar ketertinggalannya. Jika perempuan tidak mau ambil bagian dalam mengejarnya, lantas siapa yang akan peduli?