Sabtu, Februari 14, 2009

Ibu oh Ibu...



Seorang ibu sesungguhnya selalu merupakan wajah hakiki dari semua bentuk kegembiraaan manusia, pada sepanjang masa dalam hidupnya…

Ada dua peran ibu yang kemudian melahirkan tuntutatn kewajiban :

Pertama adalah ibu biologis; tidak setiap perempuan diberi Allah kemampuan untuk dapat menjalaninya. Ibu biologis melahirkan anak-anak melalui rahimnya.

Kedua adalah ibu sosial, bahkan setiap perempuan, tak pedulai berapa usia dan apa posisi serta kedudukannya memiliki kesempatan yang sama. Ibu sosial melahirkan dan membesarkan anak-anak bukan di rongga perut melainkan lewat rongga hatinya karena setiap anak siapa pun dia selain dididik oleh keluarga juga dididik oleh masyarakat. Karenanya kewajiban untuk menjadi Ibu sosial adalah mutlak bagi setiap perempuan, di posisi manapun dia berada.

Namun ironisnya banyak dari kaum perempuan yang kemudian dikalahkan oleh diri sendiri, menjalani hidup di bawah potensi yang dimiliki. Penjajahan iklan kepada kaum perempuan yang sering menisbatkannya dengan rupa yang cantik, kuning-tinggi- langsing (kutilang) serta pencarian eksistensi yang salah kelola seringkali mengurangi optimalisasi perempuan dalam menjalani peran keibuannya. Mengejar sesuatu untuk meraih standar sukses dengan memantaskan diri versi iklan, justru akan melahirkan kegelisahan karena akan membuat perempuan tidak percaya diri sehingga menyebabkan dirinya tidak mampu memberi banyak pada kehidupan, selalu repot dengan pikiran ketidakcantikan fisiknya, menguras banyak waktu dan biaya guna membuat dirinya jauh lebih cantik dari kenyataan yang ada.

Karenanya untukseluruh kaum hawa, berbahagialah kita yang telah diciptakan sempurna sebagai manusia.. bagaimanapun bentuk fisik yang Allah telah berikan untuk kita, sejatinya kita adalah ciptannya yang sempurna. Karenanya : Jadilah diri sendiri..
Gali potensi yang kita miliki...Lakukan pekerjaan seremeh apapun yang dapat kita lakukan...Tebarkan cinta dan kedamaian dengan merangkul orang-orang di sekeliling kita dengan dekapan kasih, belaian sayang dan hangatnya senyuman...
Karena tidalah kedamaian dapat diberikan kecuali oleh mereka yang berhati penuh cinta ....

Rabu, Februari 04, 2009

Saya dan Salimah


Jika dihitung-hitung, mungkin baru sekitar 3 atau empat tahun saya ikutan gabung di Salimah (Persaudaraan Muslimah-red). Tetapi kemajuan yang saya rasakan sungguh luar biasa. Saya ingat betul (waktu itu baru beranak satu) dari saya yang lugu banget (jaillee...) menjadi saya yang seperti sekarang(emang sekarang kaya apa sih..). Ya, artinya Salimah telah banyak merubah visi hidup saya yang dulu hanya berpikir untuk diri sendiri menjadi wanita yang lebih terbuka wawasan dan pengalamannya sehingga lebih banyak waktu untuk keluar rumah (yang ini bukan hobi sebenarnya tapi lebih kepada tuntutan) .. merenung apa yang bisa saya perbuat lebih banyak untuk kemajuan kaum perempuan dan keluarga.

Memang secara hitung-hitungan, apa yang telah saya dan kawan-kawan lakukan belumlah apa-apa. Tetapi perubahan pola berpikir itu sendiri adalah hasil karya yang luar biasa menurut saya, karena tidak ada orang yang dapat berubah secara instan melainkan melalui proses yang sangat panjang dan berliku..(duhh bahasanya itu lo..).

Demi menyadarkan bahwa wanita harus bergerak dan berjuang untuk dirinya sendiri dan masyarakat adalah sesuatu yang tidak mudah, mengingat betapa terkadang wanita masih terkungkung pada pola lama bahwa tugas kodrati wanita ada pada rumah tangganya. Yang ini memang saya setuju, tetapi... (ada tapinya lo) jika wanita ga mau bergerak..lantas siapa yang bakal mikiran kemajuan kaumnya, sedangkan kemajuan ini tentu saja akan membawa dampak yang luar biasa bagi perkembangan peradaban sebuah bangsa. Aapakah itu terlalu jauh ??? Menurut saya koq tidak.

Peluang Terjadinya Bonus Demografi di Provinsi Jambi

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk Provinsi Jambi (hasil SP 2000; BPS) terdapat kecenderungan penurunan rasio ketergantungan yang disebabkan pertumbuhan penduduk usia kerja lebih pesat dibanding pertumbuhan penduduk usia muda, sebagai akibat penurunan tingkat kelahiran jangka panjang. Rasio ketergantungan ini tidak selamanya akan menunjukkan penurunan. Pada suatu ketika akan meningkat kembali apabila penduduk usia tua meningkat dengan pesat.

Dengan asumsi tingkat kelahiran mencapai 2,08 dan tingkat kematian bayi sebesar 18,8 maka di Provinsi Jambi pada Tahun 2019-2020 akan mencapai jendela kesempatan (the window of opportunity), yaitu titik perubahan dari menurun dan berbalik menjadi meningkat atau merupakan titik terendah rasio katergantungan (Adioetomo, 2005).

Kondisi ini memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan ekonomis apabila ada respon kebijakan pemerintah yang positif pada tahun itu dengan tersedianya tenaga kerja yang cukup besar untuk meningkatkan produktifitas. Keuntungan ini dapat dijelaskan sebagai berikut : penurunan proporsi penduduk muda mengurangi besarnya investasi untuk pemenuhan kebutuhan hidup mereka sehingga sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

Sebagai kesimpulan dari uraian di atas, seyogyanya pemerintah sudah harus memulai memikirkan berbagai upaya untuk mempersiapkan pemanfaatan peluang terbuka itu dengan kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perluasan kesempatan kerja, menciptakan iklim investasi yang kondusif dan peningkatan kualitas modal manusia terutama perempuan sebagai salah satu kunci peningkatan kualitas anak.

Berderma


Derma, atau sedekah merupakan salah satu pintu mulia menuju kelapangan dada an kesucian nurani. Dan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan, niscaya Allah akan membuat hatinya lapang, ceria, nuraninya bercahaya dan selalu dalam keadaan tenteram nan sejahtera.

Maka, rajinlah bersedekah, meski hanya sedikit. Jangan menganggap remeh sesuatu yang kita dermakan walaupun hana sebutir permen, sesuap nasi, seteguk air atau satu tetes susu. Sedekahkan apapun kepada orang yang membutuhkan, berilah orang yang kelaparan, dan kunjungilah orang yang sakit. Sadar atau tidak, semua itu sebenarnya bisa meringankan kegundahan, kegelisahan, dan kesedihan. Derma adalah obat yang tidak ada kecuali di apotik islam.

Seseorang pernah bertanya kepada Abdurraman ibn al-Mubarak, Wahai abu Abdurrahman, luka di lututku tak pernah berhenti mengeluarkan nanah sejak tujuh tahun yang lalu. Aku sudah bertanya ke sejumlah dokter, dan sudah aku obati dengan berbagai macam obat tapi tak kunjung membaik. Kata Ibnu al-ubarak kepadanya : pergilah ke tempat orang-orang yang membutuhkan air. Galilah sumur untuk mereka, semoga akan muncul dari sumur itu mata air yang akan menghentikan darahmu itu. Lantas ia pun bergegas menjalankan nasehat itu dan berhasil.

Sungguh luar biasa. Rasulullah saw pernah bersabda : Obatilah orang-oang yang sakit itu dengan berderma. Sesungguhnya derma dapat memadamkan kemarahan Tuhan dan menolak kematian yang buruk.